Marah? Sebuah keinginan atau keharusan! – Catatan Annisa
Categories
tahukah kamu?

Marah? Sebuah keinginan atau keharusan!

“Kemarahan yang kau ciptakan seringkali menjadi malapetaka untuk mu sendiri. Tapi tak semua kemarahan berasal dari hati dan sisi subjektif. Tak mungkin Allah ciptakan rasa tanpa sebuah manfaat untuk makhluknya”

Marah adalah sebuah energi negatif yang pasti semua orang pernah merasakan atau melakukannya sendiri. Perasaan marah datang seringkali karena ada “sebab” yang tidak sesuai dengan pemikiran kita. Marah seringkali muncul dan bikin kita hilang kendali. Seringkali orang yang pemarah jadi tempramen dan emosional plus akhirnya di cap buruk karena ketidakmampuannya membawa diri.
Lantas, apakah setiap kemarahan itu buruk?
Awalnya marah buat saya adalah mengungkapkan emosi karena udah gregetan sama beberapa hal, tapi seberjalannya waktu saya menemukan kalo marah ini gak selamanya salah.
Lho kok bisa?
Tenang, ini menurut saya ya.. Beberapa kali aku menemukan orang baru saya belajar bahwa marah ini ada 2 hal.


Kita Marah karena ingin marah, atau kita marah karena harus marah. Sadar atau gak “ingin” dan “harus” itu beda jauh ya.
Langsung aja ya ku bahas:
1. Marah karena keinginan
Marah yang satu ini muncul karena ada keinginan. Biasanya muncul dari hati dan akan berakhir ke dendam dan membenci. Marah seperti ini harus bisa di minimalisir, harus bisa di hilangkan dan segera di manage agar tidak jadi kerugian sepanjang hidup. Banyak orang hebat, yang kisahnya berantakan hanya karena tidak bisa mengkontrol emosinya.
Contoh kecil: seorang suami yang merasa telah bekerja keras dan kecapekan biasanya cenderung emosi, sehingga pulang kerumah anak dan istri menjadi korban amarahnya. Ini kasus yang banyak sekali terjadi di kehidupan rumah tangga. Bahkan parahnya jika suami merasa Amarahnya benar dan menganggap keluarga dirumah tidak paham lelah dan kerja kerasnya. Ini pasti akan berdampak perselingkuhan dan akhirnya bikin keluarga makin berantakan dan anak yang menjadi korbannya. (Ini hasil pernah baca beberapa kisah ya)

2. Marah karena Keharusan
Bentuknya seringkali terlihat sama, tapi goalsnya beda. Marah karena keharusan ini merupakan sikap yang harus di ambil ketika seseorang harus melakukan marah untuk memperbaiki atau memperingatkan seseorang atau bahkan suatu kelompok. Marah keharusan ini lebih berat karena biasanya akan berdampak tetap di benci meski punya tujuan baik.
Marah karena keharusan ini biasanya di lakukan dengan cara yang tepat, waktu yang benar dan ada awalan atau akhiran yang menjelaskan bahwa. Kenapa kita marah, apa Goals yang mau kita capai.
Contoh nih:
Pada sebuah keluarga Orang Tua harus marah saat anaknya melakukan kesalahan, marahnya orang tua terjadi bukan karena orang tua ingin marah melainkan harus marah untuk mendidik anaknya. Marah seperti ini sering tertangkap kurang baik karena anak taunya ortu pemarah, kenapa demikian. Karena marah ortu biasanya tidak menggunakan cara elegan dan tepat. Kemarahan yang begini akan berujung ke-kegagalan komunikasi.

Setiap tindakan selalu ada sebab dan akibat, pertanyaannya sudahkan kita memposisikan hati dan pikiran di tempat yang tepat? Atau kita masih suka keliru menempatkannya.

Saya sendiri masih belajar dan percaya bahwa belajar tentang kehidupan terus berjalan dan tidak akan berakhir hingga kematian menjemput.

Yuk kalo ada yang punya pendapat boleh sharing?

By azzahra

sedikit cuek.. tapi aslinya perhatian. banyak yang bilang cie galak.. hhe.. tapi kreatif.